Tasikmalaya, Wartajurnal.net – Miris, nasib seorang guru ngaji di Kampung Kubang Saladah Rt.02/Rw.09, Desa Mekarjaya, Kec. Padakembang, menempati rumah yang sekaligus madrasah yang sudah lapuk termakan usia. Ia belum mendapat perhatian pemerintah.’ Rabu.(09/03/22)
Abah Tahyum mengakatan, karena Abah Tahyum tidak bisa kemana-mana lantaran kakinya sakit, dalam kesehariannya hanya bisa duduk dan rebahan karena sakit struk yang diderita nya, ia juga menjadi nguru ngaji puluhan murid di kampungnya itu dan sudah 65 tahun Mengajar.
Para Santri Abah Tahyum
“Ada sekitar sampai puluhan anak-anak, remaja dan dewasa yang mengaji siang dan Maghrib di rumah ini,” kata Abah Tahyum.
Dilihat dari keadaan fisiknya, ternyata benar kondisi Abah Tahyum memang tidak sehat seperti yang lain. Abah Tahyum menderita penyakit Struk sudah empat tahun silam.
Sebagai seorang guru ngaji, Abah Tahyum memang tidak muluk-muluk, ia hanya mengingikan diberikan kesehatan dan panjang umur dan mudah mudahan ada hamba Alloh yang peduli memberikan “kursi Roda ” untuk bisa beraktivitas dengan adanya kursi Roda supaya bisa mengajar ngaji dan tidak merepotkan orang lain untuk menggendong. Karena ia merasa khawatir dengan pergaulan anak-anak jaman sekarang, “Kebanyakan badannya saja yang gede tapi tidak sedikit yang nggak bisa membaca qur’an/ngaji,” ujarnya
